POLITEKNIK
ANGKATAN DARAT
JURUSAN TELKOMMIL
Nama : Della K. Ardiansah
Kelas : Telkommil Tingkat III
Nosis : 20190433-E
PERCOBAAN 2
PRAKTIK MOTOR
STEPPER
1. TUJUAN
: BAMASIS
MAMPU MEMPRAKTIKAN MOTOR STEPPER.
2. ALAT DAN BAHAN :
A. LAPTOP
B. DELPHI/EMBARCARDERO
C. DTMF DECODER
D. MOTOR STEPPER
3. TEORI :
A. JELASKAN TENTANG DTMF DECODER
Pengertian
dan cara kerja DTMF. DTMF adalah singkatan dari Dual Tone Multiple
Frequency yang jika diartikan dalam bahasa Indonesia pengertian dtmf adalah Persinyalan nada ganda multifrekuensi
dinamakan multiple frekuensi karena pada prosesnya sinyal dtmf
menggunakan dua buah frekuensi yang tercampur menjadi satu sehingga
menghasilkan sebuah nada Baru
B. SEBUTKAN JENIS JENIS MOTOR STEPPER
Ø Motor Stepper Variable Reluctance (VR)
Motor
stepper jenis ini telah lama ada dan merupakan jenis motor yang secara
struktural paling mudah untuk dipahami. Motor ini terdiri atas sebuah rotor
besi lunak dengan beberapa gerigi dan sebuah lilitan stator. Ketika lilitan
stator diberi energi dengan arus DC, kutub-kutubnya menjadi termagnetasi.
Perputaran terjadi ketika gigi-gigi rotor tertarik oleh kutub-kutub stator.
Berikut ini adalah penampang melintang dari motor stepper tipe variable
reluctance (VR):
Ø Motor Stepper Permanent Magnet (PM)
Motor
stepper jenis ini memiliki rotor yang berbentuk seperti kaleng bundar (tin can)
yang terdiri atas lapisan magnet permanen yang diselang-seling dengan kutub
yang berlawanan. Dengan adanya magnet permanen, maka intensitas fluks magnet
dalam motor ini akan meningkat sehingga dapat menghasilkan torsi yang lebih
besar. Motor jenis ini biasanya memiliki resolusi langkah (step) yang rendah
yaitu antara 7,50 hingga 150 per langkah atau
48 hingga 24 langkah setiap putarannya. Berikut ini adalah ilustrasi sederhana
dari motor stepper tipe permanent magnet :
Motor
stepper tipe hibrid memiliki struktur yang merupakan kombinasi dari kedua tipe
motor stepper sebelumnya. Motor stepper tipe hibrid memiliki gigi-gigi seperti
pada motor tipe VR dan juga memiliki magnet permanen yang tersusun secara
aksial pada batang porosnya seperti motor tipe PM. Motor tipe ini paling banyak
digunkan dalam berbagai aplikasi karena kinerja lebih baik. Motor tipe hibrid
dapat menghasilkan resolusi langkah yang tinggi yaitu antara 3,60 hingga 0,90
per langkah atau 100-400 langkah setiap putarannya. Berikut ini adalah
penampang melintang dari motor stepper tipe hibrid :
Rangkaian
pengendali motor stepper unipolar lebih mudah dirancang karena hanya memerlukan
satu switch / transistor setiap lilitannya. Untuk menjalankan dan menghentikan
motor ini cukup dengan menerapkan pulsa digital yang hanya terdiri atas
tegangan positif dan nol (ground) pada salah satu terminal lilitan (wound)
motor sementara terminal lainnya dicatu dengan tegangan positif konstan (VM)
pada bagian tengah (center tap) dari lilitan seperti pada gambar berikut.
Untuk
motor stepper dengan lilitan bipolar, diperlukan sinyal pulsa yang berubah-ubah
dari positif ke negatif dan sebaliknya. Jadi pada setiap terminal lilitan (A
& B) harus dihubungkan dengan sinyal yang mengayun dari positif ke negatif
dan sebaliknya. Karena itu dibutuhkan rangkaian pengendali yang agak lebih
kompleks daripada rangkaian pengendali untuk motor unipolar. Motor stepper
bipolar memiliki keunggulan dibandingkan dengan motor stepper unipolar dalam
hal torsi yang lebih besar untuk ukuran yang sama.
C. JELASKAN PRINSIP KERJA MOTOR STEPPER
Prinsip kerja motor stepper adalah mengubah
pulsa-pulsa input menjadi gerakan mekanis diskrit. Oleh karena itu untuk
menggerakkan motor stepper diperlukan pengendali motor stepper yang
membangkitkan pulsa-pulsa periodik.
Berikut ini adalah ilustrasi struktur motor stepper
sederhana dan pulasa yang dibutuhkan untuk menggerakkannya :
D.
JELASKAN TENTANG DRIVER MOTOR STEPPER
Pada dasarnya, motor stepper memiliki konstruksi yang sama dengan motor listrik pada umumnya, yaitu memiliki rotor dan stator. Perbedaanya adalah motor stepper tidak memiliki sikat karena putaran dilakukan dengan memberikan pulsa diskrit pada kumparan motor.
5. ANALISA :
A.
Pada pembuatan kontrol DTMF pada Delphi7/Embarcardero bamasis harus membuat
desain yang sedemikian rupa agar bisa menjai kontrol robot yang akan di buat.
B. Penulisan coding pada Delphi7/Embarcardero harus berhati hati dan
teliti karena menggunakan bahasa pemrograman yang tepat agar sistem dapat
berjalan dan tidak terjadi error yang mengakibatkan sistem tidak dapat bekerja
6. KESIMPULAN DAN SARAN (OMP DAN OSMP)
1) Pada OMP sistem Dtmf decoder ini
dapat di gunakan untuk mengontrol robot yang di gunakan pada saat perang
kususnya pada saat kontrol senjaa pada robot ground vihicle maupun dengan uav.
2) Pada OMSP sistem Dtmf decoder ini dapat
di gunakan untuk mengontrol robot yang di gunakan untuk membantu pada pertanian
peernakan maupun perikanan yang menjadikan nada perintah dalam suatu kegiatan.
Komentar
Posting Komentar